diambil dari: http://www.kunci.or.id/esai/nws/08/romantis.htm
"Kode-kode Romantis Remaja Laki-laki"
Kode-kode Romantis Remaja Laki-laki
Oleh NURAINI JULIASTUTI
Kalau cowok banyak pacarnya, dibilang hebat
Kalau cewek banyak pacarnya, dibilang murah
Kalau cowok nakal, dibilang lumrah
Kalau cewek nakal, dibilang dunia mau kiamat
(Arswendo Atmowiloto, HAI , 10/1/1989) Tulisan di bawah ini masih berupa studi terhadap Majalah
HAI .
Tulisan ini akan menunjukkan wacana hubungan romantisme remaja
laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi lewat artikel-artikel yang
ada di Majalah
HAI .
Jika majalah perempuan semacam
Gadis atau
Kawanku penuh dengan ulasan tentang laki-laki yang cakep dan keren, begitu juga dengan
HAI . Hampir setiap tahun
HAI menurunkan laporan tentang cewek favorit di SMU-SMU di beberapa kota
besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.
Pengertian cewek favorit disini cukup sederhana, yaitu remaja perempuan
yang banyak disenangi laki-laki di sekolahnya. Sekolah-sekolah yang
dijadikan sampel biasanya adalah SMU-SMU yang tergolong favorit di
masing-masing kota tersebut.
HAI tidak menerapkan metode
penelitian yang formal dan ketat untuk bisa mendapatkan satu nama cewek
favorit di satu sekolah. Cukup bertanya kepada sejumlah siswa," Siapa
sih cewek favorit di sekolah ini?"
Artikel berjudul "Cewek Favorit Part III" (
HAI ,
3/9/1996) ini bisa dijadikan contoh. Ada Erny dari SMU 5 dan Tamara
dari SMU BPI 1 Bandung, ada Citra dari SMU 1 Semarang, ada Melia dari
SMU 3 Yogyakarta, ada juga Happy dari SMU Trimurti dan Santi dari SMU 5
Surabaya. Happy selalu masuk rangking 1 atau 2 dikelasnya. Ia juga
peraih beasiswa sekolah di SMU Trimurti. Tamara sangat dekat dengan
mama. Begitu juga dengan Citra. Bahkan sampai urusan memilih pacarpun
Citra harus minta persetujuan mama. Semuanya punya ciri-ciri yang sama:
cantik dan berpenampilan menarik. Sebagian cewek favorit yang
ditampilkan diatas memang aktif di bidang model dan berjalan diatas
panggung peragaan busana. Selain punya ciri umum diatas,
perempuan-perempuan yang ditampilkan disini sebagian besar termasuk
dalam kategori "anak rumahan" seperti pernah diteorisikan oleh Angela
McRobbie (1991): anak baik-baik, 'tidak macam-macam', tidak ikut
kegiatan-kegiatan yang berbahaya, paling-paling hanya les pelajaran
ini-itu, dan dekat dengan ibu.
Selain rutin menurunkan tulisan tentang cewek-cewek favorit di SMU, majalah ini beberapa kali membuat
edisi khusus cewek yang
kurang lebih isinya sama dengan laporan tentang cewek favorit di
SMU-SMU seperti diatas. Hanya saja perempuan-perempuan yang ditampilkan
disitu berasal dari kalangan selebritis. Misalnya artikel tentang "15
Cewek Tersexy Versi Selebriti 1998" (
HAI , 29/9/1998) ini.
Artikel ini memuat nama-nama terkenal Ineke Koesherawati, Reza, Dewi
Sandra, Sarah Azhari, Karenina, Aimee Juliette, dsb. Pembahasannya
seputar apa saja yang dilakukan tokoh-tokoh tersebut untuk merawat
tubuh, perlengkapan apa saja yang dipakai untuk mandi, tipe cowok seksi
seperti apa yang disenangi mereka, dan syarat-syarat apa yang harus
dimiliki seorang laki-laki untuk mendekati mereka. "Yang jelas, cowok
yang boleh
deketin tidak gondrong dan lebih tinggi dari saya. Juga yang
laki banget,
tidak manis. Kepribadiannya terbuka, mengerti saya, setia, dan gampang
bergaul. Soal tongkrongan tidak penting," begitu kata Dominique Sanda,
seorang artis yang juga dimasukkan dalam jajaran cewek terseksi versi
majalah ini.
Artikel-artikel
HAI diatas
menunjukkan bahwa memang begitulah gambaran universal
perempuan-perempuan yang diidolakan oleh kaum laki-laki. Meskipun jaman
sudah menunjukkan bahwa konsep kecantikan selalu berubah, tetapi selalu
ada nilai dasar yang dijadikan patokan. Bahwa kecantikan adalah kondisi
yang tercipta karena ada harmoni dan kesimetrisan antara wajah, tubuh,
serta mentalitas seseorang. Hal ini mengingatkan pada Orlan, seorang
artis perempuan dari Perancis, yang pernah melakukan seri performance
berjudul:
The Reincarnation of Saint Orlan (1990-present) .
Konsep dari performance yang dilakukannya ini adalah ia akan melakukan
operasi plastik untuk menentang nilai feminitas alamiah yang terdapat
pada masyarakat. Orlan mengacu pada simbol kecantikan yang paling
dikenal dalam dunia seni barat yaitu sosok indah perempuan yang
terdapat pada lukisan
The Birth of Venus karya Sandro
Botticeli. Orlan merancang sebuah transmisi video yang bisa
menyebarluaskan seluruh proses operasi wajahnya lewat website khusus
bernama
Renaissance-Facial Cosmetics Surgery Center . Selama
operasi Orlan hanya menggunakan alat bius lokal, sehingga ia masih bisa
membaca dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat luas.
Karyanya ini tidak hanya mengundang perhatian banyak orang, tapi juga
sampai kritik personal dari beberapa orang jurnalis semacam ini:
wajah
Orlan masih tampak jelek, bahkan meski ia sudah melewati 6 kali proses
operasi. Tampaknya Orlan membutuhkan lebih dari sekedar pisau operasi
untuk mencapai kesempurnaan kecantikan yang diinginkan. Dan
justru poin seperti itulah yang dimaksud oleh Orlan dalam misi
performance-nya kali ini. Bahwa kondisi kecantikan ideal hanya dapat
dicapai dalam imej-imej visual, dan tidak pernah dapat dicapai dalam
permukaan tubuh fisik yang sesungguhnya.
Dalam hal pandangan laki-laki terhadap perempuan,
HAI tampaknya masih belum bisa lepas dari nilai-nilai tradisional yang
menggariskan bahwa nilai lebih yang harus dimiliki seorang perempuan
untuk dijadikan sumber perhatian bagi laki-laki adalah kecantikan
fisik.
HAI belum mampu menawarkan perspektif lain yang lebih bisa dijadikan pegangan untuk menaruh penghargaan terhadap orang lain.
Paling
tidak ada 6 jenis remaja perempuan yang bisa ditaksir oleh remaja
laki-laki menurut artikel "6 Tipe Cewek Pilihan" yaitu cewek kece,
cewek pemalu, cewek pengertian, cewek tomboy, cewek materialistis, dan
cewek sederhana. Menurut
HAI , cewek pemalu mempunyai tipikal
yang alim, lemah lembut, pintar, dan halus tutur katanya. Cewek kece
biasanya sadar bahwa dirinya kece, makanya kadang ia sombong. Sementara
cewek sederhana memiliki sifat tidak mau menonjolkan kelebihan dirinya
meskipun ia seorang yang hebat, pintar, dan kece.
Lantas
apa yang harus dilakukan oleh remaja laki-laki untuk menarik perhatian
dan supaya populer di kalangan remaja perempuan? Menurut artikel "Jadi
Populer di Mata Cewek" (
HAI , 26/2/1999), ada banyak cara
supaya bisa populer di kalangan remaja perempuan. Seorang remaja
laki-laki harus mempunyai keunikan. Ia harus berbeda dari
teman-temannya yang lain. Sikap ekstrim--menentang aturan dan
nilai-nilai yang berlaku di rumah, sekolah atau masyarakat--dan sikap
eksentrik, bisa membuat seorang remaja laki-laki berkibar di kalangan
anak perempuan. Kita simak kalimat-kalimat yang ada dalam artikel ini:
"...Keunikan sangat penting. Semakin berbeda, cewek-cewek itu akan
semakin mengenal kita....cewek juga merasa bangga bisa dekat dengan
cowok yang menurutnya unik. Dalam keunikan, cewek juga menangkap
kemisteriusan. Dan yang bikin mereka bangga adalah jika kemisteriusan
seorang cowok berhasil diterobos lewat hubungan istimewa. Semakin dia
akrab dengan kita, semakin bangga".
Ada
sejumlah persyaratan lain yang harus dipenuhi supaya laki-laki
disenangi perempuan. Persoalan ini dibahas dalam artikel "A Sampai Z
Sifat Cowok yang Disebelin Cewek" (
HAI , 26/3/1996). Menurut
HAI ,
"Jadi cowok yang pengen disenengin para cewek memang nggak gampang.
Sejumlah persyaratan harus dipenuhi. Bukan sekedar fisik, harus
ganteng, harus kece, atau harus imut. Yang terpenting justru adalah
sifat-sifat yang menyenangkan". Ia tidak boleh angkuh, bandel,
cerewet, dusta, egois, gombal, jahat, nyinyir, omong jorok, rapuh,
berkualitas payah,
lelet atau lamban,
yes man, pengecut,
zero atau telat mikir, munafik, dan kikir.
Artikel berjudul "Merebut Hati Sang Cewek" (
HAI ,
24/10/1989) membahas tentang persoalan-persoalan yang harus disadari
dan diwaspadai oleh remaja laki-laki untuk meraih hati seorang
perempuan. "Berbeda dengan cowok yang menganggap tampang kece cewek
sebagai daya tarik 40% (hampir 2 kali lipatnya), cewek umumnya lebih
mengutamakan cowok yang sanggup menghadapi realitas, jujur, dan punya
kedudukan. Disamping itu, ia juga harus berani, dan berkemampuan untuk
tetap sehat. Para cewek itu akan memberikan respon pada para cowok yang
mampu memberikan sinyal-sinyal kehangatan, kedekatan, dan perlindungan
terhadap bahaya. Kesemua itu dapat diungkapkan dalam bentuk perhatian,
suara yang meyakinkan, atau sentuhan. Itu saja sudah cukup. Para cewek
tidak tertarik dengan organ seks cowok...", begitulah kalimat-kalimat
yang tertulis dalam artikel ini.
Selain memberi saran-saran yang lebih bersifat anjuran untuk mengeksplorasi hal-hal yang ada dalam diri seseorang,
HAI juga
memberi saran-saran yang lebih bersifat teknis dan praktis untuk
mendekati seorang remaja perempuan. Bahwa ia harus bisa menjaga
penampilan, unjuk diri lewat prestasi, tidak malu-malu, dan berteman
dengan sahabat-sahabatnya ("10 Cara Menggaet Cewek",
HAI, 11/7/1995).
Jika perlu ia harus memperhatikan tatapan mata dan cara bicara
seseorang untuk mengetahui apakah seorang perempuan benar-benar
tertarik kepadanya atau tidak. Jika seseorang merasa tertarik, tanpa
sadar pupil matanya akan membesar. Tetapi jika ia bicara dengan nada
yang terlalu lambat, berhati-hatilah, biasanya itu disebabkan karena ia
merasa tidak tertarik atau bosan ("Modal Jadi Playboy",
HAI , 19/9/1989).
HAI mungkin memang tidak selalu memberikan apa yang diinginkan oleh remaja
laki-laki pembacanya. Setiap media pasti punya konvensi dan gaya
sendiri-sendiri. Tapi diantara konvensi-konvensi itu pasti ada
seperangkat nilai-nilai tertentu yang diarahkan kepada pembacanya.
HAI membingkai
sebuah dunia romantis tersendiri lengkap dengan kode-kode romantik
khusus kepada pembacanya. Poin menarik yang bisa ditarik disini adalah
bahwa semua artikel yang ada dalam majalah
HAI tidak hanya
ditulis oleh penulis laki-laki yang tentu saja berada dalam satu
atmosfer pemikiran dengan pembacanya, tapi juga ditulis oleh penulis
perempuan. Jadi dalam kasus majalah
HAI , seluruh model dunia
romantis dan perspektif-perspektif yang ditawarkan disitu dibentuk
bersama-sama oleh kaum laki-laki dan perempuan yang ada didalamnya.
Termuat di Newsletter KUNCI No. 8, September 2000
Alamat halaman ini: http://kunci.or.id/esai/nws/08/romantis.htm