CINTA Untuk Sidiaku, Terimakasih Cintaku..
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
CINTA Untuk Sidiaku, Terimakasih Cintaku..

Dear yang ada di hati, andai engkau tahu tulisan penaku, maka ingin sekali aku
berkata aku sayang kamu, please sayangi aku.
www.cinta.us.tc
 
IndeksIndeks  Portail*Portail*  ArtikelArtikel  Latest imagesLatest images  PencarianPencarian  Forum cintaForum cinta  SMANSAfriends!SMANSAfriends!  ChattingChatting  GreetingGreeting  PendaftaranPendaftaran  LoginLogin  

 

 "cintailah apa adanya..."

Go down 
PengirimMessage
okie

okie


Jumlah posting : 50
Age : 36
Registration date : 28.07.07

"cintailah apa adanya..." Empty
PostSubyek: "cintailah apa adanya..."   "cintailah apa adanya..." Icon_minitime20/9/2007, 10:08

diambil dari " ya Allah aku jatuh cinta" karya Burhan Sodiq hal : 170



Cool

Suami saya adalah seorang insinyur, saaya menyukai sifatnya yang

alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di hati saya ketika

saya bersandar di bahunya yang bidang.



Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, harus saya akui bahwa saya



mulai mersa lelah, alasan alasan saya mencintai dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.



Saya seorang wanita yang sentimentil, dan benar benar sensitif serta

berperasaan halus. Saya merindukan saat saat romantis seperti seorang

anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya

dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa

sensitifnya kurang. Dan ketidakmampuannya menciptakan suasana yang

romantis daalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya

akan cinta yang ideal.



Suatu hari saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya, bahwa

saya menginginkan perceraian. "Mengapa?" dia brtanya dengan terkejut.

"Saya lelah , kamu tidak pernah memberikan cinta yang saya inginkan."



Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak

seolah olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidaak.kekecewaan saya

semakin bertambah, seorang pria yang tidak dapat mengekspresikan

perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya. dan akhirnya dia

bertanya, "Apa yang bisa saya lakukan untuk mengubah pikiranmu?"



Saya menatap matanya dalam dalam, dan menjwab dengan pelan, "saya punya

pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya,

saya akan merubah pikiran saya : Seandainya saya menyukai setangkai

bunga indah yang ada di tepi gunung dan kita berdua tahu jika kamu

memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya

untuk saya?" Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan

jawabannya besok..".



hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia

tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret -

oretan tangannya di bawah gelas yang berisi susu hangat yang

bertuliskan.....



"Sayang saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu. tetapi izinkan

saya untuk menjelaskannya. " kalimat pertama ini menghancurkan

hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.



"Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program pcnya

dan akhirny menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari jari

saya supaya bisa membantu dan memperbaiki programnya."



Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya

harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan

pintu untukmu supaya bisa pulang."



"Kamu suka jalan jalan ke luar kota, tetapi nyasar di tempat tempat

yang baryu kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa

meminjamkan mata saya untuk mengarahkanmy."



"Kamu selalu pegal pegal pada waktu 'teman baikmu' datang setiap

bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu

yang pegal."



"Kamu senang diam dirumah, dan saya khawatir kamu akan menjaadi aneh,

dan saya harus membelikan kamu sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah

atau meminjamkan lidahku unutk menceritakan hal hal lucu yang aku

alami."



"Kamu selalu menapatap komputermu, membaca buku, dan itu tidak baik

unutk kesehatan matamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika tua

nanti, saya masih bisa menolong untuk mengguntingkan kukumu dan

mencabuti ubanmu..."



"Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai,

menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna warna

bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu."



"Tapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati.Karena

saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku."



"Sayangku, saya tahu ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari aku mencintaimu."



"Untuk itu sayang, jika semua telah diberikan tanganku , kakiku, mataku

, tidak cukup bagimu, aku tidak bisa menahanmu mencari tangan, kaki,

dan mata lain yang dapat membahagiakanmu."



Air mata saya jatuh di atas tulisannya dan membuatnya menjadi agak kabur, tetapi saya tetap berusaha unutk membacanya.



"Dan sekarang, sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya.

jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan aku

unutk tetap tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya

sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawabanmu."



"Jika kamu tidak puas, sayangku , biarkan aku masuk, unutk membereskan

barang barangku, dan aku tidak akan mempersuli hidupmu.Percayalah

bahagiaku bila kau bahagia."



Saya segera berlari membukakan pintu dan melihatnya berdiri di depan

pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang suku dan roti

kesukaanku.Oh kini saya tahu , tidak ada orang yang mencintai saya

lebih dari dia mencintaiu.



Itulah cinta, disaat kita telah merasakan cintraaa itu telah berangsur angsur hilang...



*** BERSAMBUNG **Suami saya adalah seorang insinyur, saaya menyukai

sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di

hati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.



Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, harus saya akui bahwa saya



mulai mersa lelah, alasan alasan saya mencintai dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.



Saya seorang wanita yang sentimentil, dan benar benar sensitif serta

berperasaan halus. Saya merindukan saat saat romantis seperti seorang

anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya

dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa

sensitifnya kurang. Dan ketidakmampuannya menciptakan suasana yang

romantis daalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya

akan cinta yang ideal.



Suatu hari saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya, bahwa

saya menginginkan perceraian. "Mengapa?" dia brtanya dengan terkejut.

"Saya lelah , kamu tidak pernah memberikan cinta yang saya inginkan."



Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak

seolah olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidaak.kekecewaan saya

semakin bertambah, seorang pria yang tidak dapat mengekspresikan

perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya. dan akhirnya dia

bertanya, "Apa yang bisa saya lakukan untuk mengubah pikiranmu?"



Saya menatap matanya dalam dalam, dan menjwab dengan pelan, "saya punya

pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya,

saya akan merubah pikiran saya : Seandainya saya menyukai setangkai

bunga indah yang ada di tepi gunung dan kita berdua tahu jika kamu

memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya

untuk saya?" Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan

jawabannya besok..".



hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia

tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret -

oretan tangannya di bawah gelas yang berisi susu hangat yang

bertuliskan.....



"Sayang saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu. tetapi izinkan

saya untuk menjelaskannya. " kalimat pertama ini menghancurkan

hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.



"Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program pcnya

dan akhirny menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari jari

saya supaya bisa membantu dan memperbaiki programnya."



Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya

harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan

pintu untukmu supaya bisa pulang."



"Kamu suka jalan jalan ke luar kota, tetapi nyasar di tempat tempat

yang baryu kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa

meminjamkan mata saya untuk mengarahkanmy."



"Kamu selalu pegal pegal pada waktu 'teman baikmu' datang setiap

bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu

yang pegal."



"Kamu senang diam dirumah, dan saya khawatir kamu akan menjaadi aneh,

dan saya harus membelikan kamu sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah

atau meminjamkan lidahku unutk menceritakan hal hal lucu yang aku

alami."



"Kamu selalu menapatap komputermu, membaca buku, dan itu tidak baik

unutk kesehatan matamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika tua

nanti, saya masih bisa menolong untuk mengguntingkan kukumu dan

mencabuti ubanmu..."



"Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai,

menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna warna

bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu."



"Tapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati.Karena

saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku."



"Sayangku, saya tahu ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari aku mencintaimu."



"Untuk itu sayang, jika semua telah diberikan tanganku , kakiku, mataku

, tidak cukup bagimu, aku tidak bisa menahanmu mencari tangan, kaki,

dan mata lain yang dapat membahagiakanmu."



Air mata saya jatuh di atas tulisannya dan membuatnya menjadi agak kabur, tetapi saya tetap berusaha unutk membacanya.



"Dan sekarang, sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya.

jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan aku

unutk tetap tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya

sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawabanmu."



"Jika kamu tidak puas, sayangku , biarkan aku masuk, unutk membereskan

barang barangku, dan aku tidak akan mempersuli hidupmu.Percayalah

bahagiaku bila kau bahagia."



Saya segera berlari membukakan pintu dan melihatnya berdiri di depan

pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang suku dan roti

kesukaanku.Oh kini saya tahu , tidak ada orang yang mencintai saya

lebih dari dia mencintaiu.



Itulah cinta, disaat kita telah merasakan cintraaa itu telah berangsur angsur hilang...



*** BERSAMBUNG **Surprised
Kembali Ke Atas Go down
http://www.cinta.us.tc
 
"cintailah apa adanya..."
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» "Pandangan islam tentang cinta"
» "Mengurat Dan Bercinta Menurut Islam"
» "CINTA BUTA" benarkah?
» hai ada yang tau gak tentang "lika"
» "PERBEDAAN CINTA DAN SUKA"

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
CINTA Untuk Sidiaku, Terimakasih Cintaku.. :: Love Stories-
Navigasi: